Pascasarjana UNUGIRI Gelar Review Kurikulum Internal & Stakeholder Prodi MHES

Bojonegoro – Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro melalui Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syariah (MHES) menyelenggarakan kegiatan Review Kurikulum Internal dan Stakeholder pada Selasa, 29 Juli 2025, bertempat di Ruang Smart Class UNUGIRI. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi sekaligus penyempurnaan kurikulum agar lebih responsif terhadap perkembangan keilmuan, kebutuhan pasar kerja, serta tantangan sosial-keagamaan di masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengelola Pascasarjana, dosen MHES, alumni, serta sejumlah pemangku kepentingan dari instansi mitra. Hadir di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Dr. H. Amanulloh, S.Ag., M.H.I., Direktur Utama BMT NU Ngasem, H. Moh. Wahyudi, Direktur AKK Ainu Zuhriyah, S.Kep., Ns., M.Pd., serta Kabid Kurikulum, Giati Anisah, M.Pd.

Direktur Pascasarjana, Dr. KH. M. Ridlwan Hambali, Lc., MA., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan review ini merupakan bagian dari siklus mutu pendidikan tinggi yang harus dijaga secara berkala. “Kurikulum adalah ruh dari proses pendidikan. Tanpa pembaruan dan masukan dari berbagai pihak, maka program studi akan kesulitan mengikuti dinamika zaman. Forum ini menjadi wadah yang sangat penting untuk menyerap pandangan lapangan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Kemenag Bojonegoro. Dalam arahannya, Dr. H. Amanulloh menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan stakeholder eksternal. “Kegiatan seperti ini sangat kami dukung karena mampu menghadirkan ruang kolaborasi antara dunia akademik dan dunia kerja. Harapannya, lulusan MHES tidak hanya unggul secara teoritis, tapi juga memiliki kompetensi praktis yang siap diterapkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kaprodi MHES, Dr. H. Shofa Robbani, Lc., M.A., menyampaikan pentingnya keterlibatan alumni dan mitra kerja dalam pengembangan kurikulum. “Kami menyadari bahwa proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kuliah. Oleh karena itu, masukan dari alumni dan stakeholder adalah kunci untuk membuat kurikulum kami lebih kontekstual dan aplikatif,” ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, Direktur Utama BMT NU Ngasem, H. Moh. Wahyudi, mendorong agar MHES dapat lebih menguatkan aspek praktik dalam kurikulum, terutama di bidang keuangan mikro syariah. “Kami berharap mahasiswa MHES dibekali kemampuan teknis seperti manajemen akad, pengelolaan risiko, dan penyelesaian sengketa yang biasa terjadi di lembaga keuangan syariah,” jelasnya. Para alumni juga turut memberikan masukan agar materi kuliah disesuaikan dengan dinamika hukum ekonomi nasional serta menekankan pada pengembangan soft skills yang relevan di lapangan.

Kegiatan berlangsung dinamis dan partisipatif, ditandai dengan banyaknya tanggapan, saran, serta refleksi kritis dari para peserta. Harapannya, hasil dari forum ini dapat menjadi acuan dalam proses revisi kurikulum MHES agar lebih adaptif, unggul, dan kontributif bagi kemajuan umat dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *